Jaga Soliditas, PSHT Gelar Rapat Koordinasi se-Jawa Timur di Bojonegoro
Rapat koordinasi SH Terate se-Jawa Timur menjadi bagian dari upaya menjaga soliditas dan ketangguhan organisasi

BOJONEGORO -
Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) menggelar rapat koordinasi se-Jawa Timur di Bojonegoro, Sabtu (3/8/2025), sebagai respons atas dinamika internal organisasi. Agenda ini juga menjadi bagian dari upaya menjaga stabilitas dan suasana kondusif menjelang Paripurna Paluh 2026.
Rapat dihadiri langsung oleh Ketua Umum PSHT Pusat, Moerdjoko HW, Ketua Dewan Pusat dan jajaran, serta para ketua cabang dan dewan cabang dari seluruh Jawa Timur. Pengurus perwakilan pusat wilayah Jawa Timur juga turut hadir.
Ketua Umum Moerdjoko HW menekankan pentingnya menghadapi situasi dengan kepala dingin dan tetap dalam satu komando. Ia mengingatkan seluruh anggota agar tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu liar yang belum terverifikasi.
“Jawa Timur ini barometer. Maka kita harus menjadi contoh soliditas dan ketangguhan organisasi. Jangan mudah goyah oleh provokasi atau narasi di luar yang tak jelas sumbernya,” ujarnya dalam sambutan.
Ia juga menegaskan kembali posisi Padepokan Agung di Madiun sebagai pusat ajaran PSHT yang wajib dijaga kehormatannya oleh seluruh anggota.
Ketua Dewan Pusat dalam kesempatan yang sama menambahkan, menyongsong Paripurna Paluh 2026, seluruh elemen organisasi harus memperkuat loyalitas dan komunikasi internal. Ia juga mengingatkan agar perbedaan pandangan tidak menjadi pemicu konflik internal.
“Jangan saling menyalahkan. Mari kita hadapi tantangan ke depan dengan ketegasan, loyalitas, dan tetap berpegang teguh pada prinsip organisasi,” kata dia.
PSHT, sebagai salah satu dari 10 perguruan pencak silat historis di Indonesia, disebut telah memberikan kontribusi penting bagi dunia pencak silat melalui keikutsertaan aktif di IPSI. Karena itu, penguatan komunikasi dan disiplin organisasi menjadi kunci agar PSHT tetap relevan dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Pengurus pusat juga menyampaikan apresiasi kepada Kapolres Bojonegoro atas dukungan dan pengamanan selama berlangsungnya kegiatan. Rapat berjalan lancar, aman, dan berlangsung dalam suasana kekeluargaan.
Menutup sambutan, Moerdjoko HW menyampaikan keyakinan bahwa seluruh persoalan yang muncul akan bisa diselesaikan melalui koordinasi intensif dan semangat persaudaraan.
“Padepokan adalah milik kita bersama. Kami akan bertanggung jawab penuh menjaga kehormatan dan kelangsungan ajaran PSHT, sampai titik darah penghabisan,” tegasnya. (*)
What's Your Reaction?






