Lautan Hitam Mutiara di Alun-alun Ponorogo, 100 Ribu Lebih Pendekar PSHT Padati BRB 2025: Plt Bupati Ponorogo Bunda Rita Kagum, Minta SH Terate Terus Jadi Teladan
Lebih 100 ribu pendekar Persaudaraan Setia hati Terate memadati Alun-alun Ponorogo di BRB 2025, satukan doa, budaya, dan persaudaraan bangsa.
PONOROGO - Menjelang akhir tahun 2025, Alun-alun Ponorogo berubah menjadi lautan hitam mutiara.
Lebih dari 100 ribu pendekar Persaudaraan Setia Hati Terate dari berbagai daerah di Indonesia memadati pusat Kota Reog, Minggu (28/12/2025), untuk merajut persaudaraan sekaligus melangitkan doa bagi keselamatan bangsa.
Warga Persaudaraan Setia Hati Terate yang mengenakan busana sakral tersebut hadir dalam rangka Bumi Reog Berdzikir (BRB) 2025, agenda tahunan Persaudaraan Setia Hati Terate Cabang Ponorogo yang tahun ini memasuki edisi kelima.
Keterangan Poto :Lebih dari 100 ribu pendekar Persaudaraan Setia Hati Terate memadati Alun-alun Ponorogo dalam Bumi Reog Berdzikir 2025, Minggu (28/12/2025).
BRB telah menjadi ruang spiritual, budaya, dan sosial yang menyatukan warga Persaudaraan Setia Hati Terate lintas daerah.
Mengusung semangat memayu hayuning bawana, para pendekar datang dengan satu tujuan: merawat keharmonisan hidup, menjaga kehormatan tanah air, serta menguatkan nilai persaudaraan yang berpijak pada ajaran religi dan kearifan budaya.
Rangkaian BRB 2025 dibuka dengan pertunjukan Reog Ponorogo yang dibawakan warga Persaudaraan Setia Hati Terate
Atraksi tersebut menjadi simbol kebanggaan budaya lokal. Setelah itu, panggung utama menampilkan seni pencak silat, dengan jurus-jurus yang disuguhkan sebagai ekspresi keindahan, ketenangan, dan pengendalian diri, bukan adu kekuatan.
Puncak acara diisi dengan doa dan dzikir bersama yang dipimpin sembilan kiai khos. Doa-doa dipanjatkan untuk keselamatan bangsa, sekaligus sebagai ungkapan empati atas berbagai bencana alam yang melanda sejumlah wilayah Indonesia.
Pelaksana Tugas Bupati Ponorogo Lisdyarita menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya BRB 2025. Ia menilai kegiatan tersebut menjadi contoh nyata kontribusi perguruan silat dalam menjaga harmoni sosial.
“Kami berharap Persaudaraan Setia Hati Terate terus menjadi teladan dalam menciptakan suasana damai dan tentram, di tengah masyarakat luas,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolda Jawa Timur melalui Kapolres Ponorogo AKBP Anmen menekankan pentingnya peran perguruan pencak silat dalam merawat kebhinekaan menuju Indonesia Emas.
Menurutnya, tantangan masa depan menuntut perguruan silat berperan aktif dalam pembentukan karakter generasi muda.
“Cetak generasi muda yang bermental baja namun berhati mulia. Jaga nama baik Ponorogo sebagai Bumi Reog yang santun dan bermartabat,” ucapnya.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak yang turut hadir menaruh harapan besar kepada keluarga besar Persaudaraan Setia Hati Terate
Ia ingin Persaudaraan Setia Hati Terate menjadi representasi terbaik pencak silat Indonesia di mata dunia.
“Kita ingin pencak silat mendunia, dan Jawa Timur menjadi provinsi yang nyengkuyung serta memuliakan warisan luhur para leluhur,” ujarnya. (Prokopim Ponorogo/Biro Humas SH Terate)
What's Your Reaction?
Like
0
Dislike
0
Love
0
Funny
0
Angry
0
Sad
0
Wow
0