Puluhan Ribu Warga PSHT Padati BRB 2025 di Ponorogo, Wagub Emil: Pencak Silat Warisan Leluhur Jadi Kebanggaan Jawa Timur

Puluhan ribu warga PSHT memadati Bumi Reog Berdzikir 2025 di Ponorogo. PSHT salurkan bantuan kemanusiaan Rp5 miliar.

Dec 29, 2025 - 09:21
 0
Puluhan Ribu Warga PSHT Padati BRB 2025 di Ponorogo, Wagub Emil: Pencak Silat Warisan Leluhur Jadi Kebanggaan Jawa Timur

PONOROGO- Jumlah peserta Bumi Reog Berdzikir (BRB) terus meningkat dari tahun ke tahun. 

Puluhan ribu warga Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Pusat Madiun memadati Alun-Alun Ponorogo, Minggu (28/12/2025), untuk mengikuti BRB 2025.

Acara tersebut turut dihadiri Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak. 

Keduanya terlebih dahulu transit bersama pengurus PSHT Pusat Madiun dan jajaran Forkopimda Ponorogo di Pringgitan, rumah dinas bupati, sebelum menuju panggung utama di Alun-Alun.

Ketua Umum PSHT Pusat Madiun Kangmas RH Moerdjoko HW menegaskan bahwa dzikir dan doa bersama dalam BRB merupakan bentuk kepedulian kemanusiaan. 

Menurutnya, SH Terate tidak hanya hadir sebagai organisasi bela diri, tetapi juga sebagai kekuatan sosial dan moral bangsa.

“Kita berdzikir memohon kepada Allah dan berdoa untuk saudara-saudara kita yang tertimpa musibah di Sumatra. PSHT Pusat Madiun juga telah menyalurkan bantuan sosial kemanusiaan untuk para korban bencana,” jelas Moerdjoko, seraya menyebut total bantuan yang disalurkan mencapai Rp5 miliar.

Kangmas Moerdjoko menambahkan, ajaran SH Terate menanamkan nilai patriotisme dan cinta tanah air yang harus terus dihidupkan dalam kehidupan bermasyarakat. 

“BRB adalah momentum luar biasa untuk mempererat persaudaraan dan menunjukkan PSHT peduli pada negara,” ujarnya.

Sementara itu, Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman menegaskan bahwa kekuatan utama PSHT terletak pada persaudaraan. 

Ia mengingatkan lima dasar PSHT—persaudaraan, olahraga, kesenian, bela diri, dan kerohanian—harus terus dijaga sebagai perekat persatuan bangsa.

“Persaudaraan menjadi kunci PSHT dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Indonesia lahir dari perbedaan dan disatukan oleh persaudaraan. PSHT harus hadir menjaga itu,” tegas Dudung.

Emil Elestianto Dardak menyampaikan harapan agar pencak silat terus dimuliakan sebagai warisan leluhur. 

Menurutnya, pelaksanaan BRB mampu mencerminkan wajah pencak silat yang damai dan bermartabat. “Kami ingin pencak silat dimuliakan sebagai warisan leluhur dan menjadi kebanggaan Jawa Timur,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Plt Bupati Ponorogo Lisdyarita mengingatkan bahwa BRB memiliki sejarah panjang sebagai doa bersama, terutama saat Ponorogo pernah dilanda bencana alam. 

“Pada 2025 ini BRB kembali digelar sebagai doa untuk saudara-saudara kita yang tertimpa bencana di Sumatra. Harapannya, Ponorogo dan Indonesia ke depan dijauhkan dari marabahaya,” tuturnya.

Terpisah, Ketua Cabang PSHT Ponorogo Pusat Madiun Komarudin menyebut BRB telah digelar sebanyak enam kali, dengan jeda saat pandemi Covid-19. 

Menurutnya, agenda tahunan tersebut menjadi ruang silaturahmi sekaligus penguatan persaudaraan antarwarga SH Terate.

“Bumi Reog Berdzikir merupakan ikhtiar kami membangun persaudaraan dalam berbagai aspek kehidupan. Tahun ini kami mengangkat tema mewujudkan sinergitas budaya dan religius dalam bingkai persaudaraan,” ungkap Komarudin. (Kominfo Ponorogo/Biro Humas SH Terate)

What's Your Reaction?

Like Like 2
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0