Potret Kerukunan Dua Perguruan Silat di Pondok Pesantren Al-Qodiri Jember

JEMBER - Perbedaan dan keberagaman tidak menjadi batasan untuk tetap menjadi saudara dalam ukhuwah islamiyah.

Seperti yang ada di Pondok Pesantren Al-Qodiri, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur.

Di tempat ini, dua perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Pagar Nusa akur dan saling menghormati dan menghargai.

Tidak pernah terjadi konflik dan perselisihan diantara ke duaya. Mereka hidup rukun saling memberikan support.

"Untuk apa berselisih. Kita satu saudara seiman dan seislam. Apalagi, kita hidup di bawah naungan satu pesantren," ungkap Rommy salah seorang pengurus SH Terate, Kamis (01/05/2025) siang.

Kata Romy, jika terjadi salah paham, pengurus langsung melakukan tabayun dan saling mengalah serta bermaafan.

"Kita disini diajari oleh kyai, untuk berebut salah. Bukan berebut benar. Itu ditanamkan dalam diri kamu para santri," katanya.

Rommy mengajak kepada semua pendekar, untuk tetap guyub rukun menghargai keberagaman.

"Dengan begitu, tidak akan terjadi selisih paham dan saling menghargai antar perguruan silat,. Sekali lagi, perbedaan itu adalah warna, kalau dilihat secara utuh itu indah," papar mahasiswa UIN KHAS Jember ini.

Kesalahpahaman yang terjadi, menurut dia, banyak dipicu ketidakpahaman dan rata-rata masalah pribadi .

"Masalah pribadi yang dibawa ke organisasi. Akhirnya, organisasi terseret. Ini, tidak patut dilakukan," lugas ustad senior di pesantren itu.

Perlu diketahui, di Pondok Pesantren Al-Qodiri dua perguruan ini lama eksis dan hidup rukun berdampingan.

Kondisi ini, bisa dijadikan contoh bagi para pendekar silat lainnya, untuk menjaga kerukunan dan perdamaian.