Satgas Kertonegoro Ngawi, Terobosan Redam Konflik Antar Perguruan Silat

Ketua IPSI Ngawi Dwi Rianto Jatmiko tegaskan peran Satgas Kertonegoro cegah konflik antar perguruan silat. Penggunaan medsos yang salah jadi pemicu utama gesekan.

May 22, 2025 - 19:46
May 23, 2025 - 06:15
 0
Satgas Kertonegoro Ngawi, Terobosan Redam Konflik Antar Perguruan Silat
Pembentukan Satgas Kertonegoro oleh IPSI Ngawi dihadiri Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono dan jajaran Forkopimda.

NGAWI – Upaya menjaga kondusifitas antar perguruan pencak silat di Kabupaten Ngawi terus diperkuat.

Salah satunya lewat Sarasehan Perguruan Pencak Silat yang digelar di Rumah Makan Joglo, Rabu malam (21/5/2025), sebagai wujud sinergitas dan komunikasi aktif antar tokoh silat serta aparat pemerintah.

Acara ini dihadiri langsung oleh Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Kapolres Ngawi AKBP Charles Pandapotan Tampubolon, Dandim 0805 Ngawi Letkol Arh Setu Wibowo, dan Ketua IPSI Ngawi sekaligus Wakil Bupati Dwi Rianto Jatmiko.

Seluruh perwakilan perguruan silat di Kabupaten Ngawi juga turut hadir.

Satgas Kertonegoro Jadi Garda Terdepan

Dalam sambutannya, Dwi Rianto Jatmiko menekankan pentingnya Satgas Kertonegoro, yang dibentuk sebagai satuan pengaman internal dari masing-masing perguruan pencak silat di Ngawi.

“Satgas ini dibentuk pertama kali di Jawa Timur. Tujuannya agar kita cepat tanggap terhadap potensi konflik antar perguruan. Lewat komunikasi aktif, permasalahan bisa langsung diurai sebelum membesar,” jelas pria yang akrab disapa Antok tersebut.

Satgas ini, lanjut Antok, merupakan upaya konkret dalam menciptakan keamanan dan kenyamanan sosial yang harus ditanamkan hingga ke tingkat ranting dan rayon.

Peran Aktif Media Sosial Jadi Sorotan

Dalam kesempatan itu, Antok juga menyinggung penggunaan media sosial yang kerap menjadi sumber gesekan antar anggota perguruan.

Ia menekankan perlunya pembinaan ketat dari pengurus terhadap anggota, terutama dalam menyikapi informasi provokatif di medsos.

“Mayoritas konflik yang terjadi di Ngawi dipicu unggahan provokatif di media sosial. Saya minta peran Satgas Kertonegoro bisa dioptimalkan dalam mengantisipasi hal-hal semacam ini,” tegas Antok yang juga Ketua Cabang PSHT Ngawi Pusat Madiun.

11 Perguruan Silat Jadi Pilar Keamanan Sosial

Antok mengingatkan bahwa 11 perguruan silat di Ngawi adalah bagian dari masyarakat dan harus ikut bertanggung jawab menjaga stabilitas sosial.

“Kita bukan hanya bagian dari organisasi bela diri, tapi juga elemen penting dalam menciptakan ketentraman di masyarakat. Tugas moral kita adalah menjaga kedamaian,” pungkasnya. (Ota/Humas SH Terate Cabang Ngawi)

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 1
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0