Ajaran Budi Luhur: Mewujudkan ‘Memayu Hayuning Bawono’

MADIUN - Di samping teknik beladiri, PSHT menanamkan Ajaran dan Gerakan Budi Luhur—landasan moral yang terungkap dalam semboyan “Memayu Hayuning Bawono” (memperindah keindahan dunia).

Konsep ini mengajak setiap pendekar untuk berkontribusi pada keadilan, kesejahteraan, dan kerukunan masyarakat.

Implementasi ajaran budi luhur PSHT dijalankan melalui kegiatan sosial bakti masyarakat, penggalangan bencana, dan aksi kemanusiaan yang melibatkan warga di 368 cabang domestik dan 33 cabang luar negeri.

Pendidikan karakter, setiap latihan diisi dengan penanaman nilai empati, tanggung jawab, dan rendah hati merujuk pepatah Jawa seperti “Ojo Seneng Gawe Susahe Liyan, Opo Alane Gawe Seneng Liyan”.

Pelatihan ketrampilan hidup, program pendampingan kewirausahaan, layanan konsultasi moral, serta seminar spiritual yang menguatkan hubungan manusia dengan Tuhan dan alam.

Melalui Ajaran Budi Luhur, PSHT tidak hanya melahirkan pendekar yang tangguh secara fisik, tetapi juga agen perubahan sosial.

Setiap gerakan silat diharapkan mencerminkan budi pekerti luhur, mewujudkan dunia yang lebih harmonis dan bermartabat sebuah warisan abadi dari pendiri Ki Hadjar Hardjo Oetomo dan leluhur Jawa.