Ajaran Setia Hati: Menyatukan Hati, Manusia, dan Alam

MADIUN - Ajaran Setia Hati adalah pondasi spiritual yang membedakan PSHT dari sekadar perguruan beladiri. Inti ajaran ini mengedepankan tiga hubungan utama manusia dengan Tuhan (vertical), manusia dengan sesama (horizontal), dan manusia dengan alam semesta (kosmik). Konsep tersebut tercermin lewat beberapa praktik:
Meditasi Hati
Peserta diajak memfokuskan pikiran dan perasaan melalui zikir atau doa singkat sebelum dan sesudah latihan, menguatkan ikatan vertikal dengan Yang Maha Kuasa. Meditasi ini menumbuhkan ketenangan batin, yang esensial dalam wirasa (kesadaran batin).
Silaturahmi dan Gotong Royong
“Sedulur Tunggal Ketjer” bukan sekadar jargon; setiap cabang rutin mengadakan ngaji bareng, santunan anak yatim, dan bakti sosial. Kegiatan ini memperkuat ikatan horizontal: setiap pendekar bukan hanya rekan latihan, tetapi saudara sejiwa.
Harmoni Alam
Melalui program PSHT Go Green dan upacara Tanam Pohon di desa-desa binaan, para pendekar belajar menghargai bumi mewujudkan “Memayu Hayuning Bawono”.
Mereka juga melatih diri berlatih di alam terbuka (bukit, sungai) untuk menyesuaikan gerak dengan kontur alam.
Ajaran Setia Hati menegaskan bahwa kekuatan fisik (wiraga) dan keindahan gerak (wirama) perlu diseimbangkan dengan kebijaksanaan moral dan kesejahteraan spiritual.
Dengan demikian, PSHT melahirkan pendekar yang tidak hanya mahir meladeni serangan, tetapi juga bijak memaknai kehidupan, menjaga persaudaraan, dan menghormati alam sebagai bagian integral dari perjalanan “setia hati”.
What's Your Reaction?






