Transformasi Mahar PSHT: Dari Uang Benggolan ke Uang Bernilai

May 21, 2025 - 13:53
May 21, 2025 - 13:53
 0
Transformasi Mahar PSHT: Dari Uang Benggolan ke Uang Bernilai
Gambar Ilustrasi (Sumber: Pixabay)

MADIUN ,- Sejak berdirinya PSHT pada 1922, tradisi mahar pemberkatan anggota baru menggunakan 36 uang benggolan koin logam kuno yang dianggap sakral dan melambarkan ikatan sejarah perguruan.

 Mahar ini diwariskan secara turun-temurun hingga era kepemimpinan Tarmadji Boedi Harsono, SE (1981–2014).

Meskipun sarat nilai historis, pemakaian uang benggolan menimbulkan hambatan praktis koin sulit diperoleh, nilai tukarnya tidak terstandarisasi, serta rentan menjadi simbol eksklusivitas yang memisahkan anggota lama dan baru.

Pada awal dekade 1980-an, RM. Imam Koesoepangat, selaku Ketua Dewan Pusat, mengusulkan reformasi administrasi dan keuangan agar PSHT lebih transparan dan fleksibel.

Tarmadji, selaku Ketua Umum, memimpin pembahasan bersama R. Moerdjoko HW (Sekretaris Umum) untuk mengganti mahar koin kuno dengan mata uang resmi rupiah seri baru pada saat itu.

Keputusan ini tak sekadar memodernisasi prosedur, tetapi juga memudahkan calon anggota mencukupkan mahar tanpa terbebani koleksi numismatik.

Proses transformasi melibatkan sosialisasi di 27 cabang aktif dan 9 cabang pendiriannya. Melalui rapat lintas-daerah dan pelatihan administrasi.

Para pengurus cabang diberi pedoman baru: besaran mahar ditetapkan secara seragam, dokumentasinya tercatat rapi dalam buku kas, dan dana terkumpul digunakan untuk pemeliharaan fasilitas latihan dan kegiatan sosial PSHT.

Implementasi mulai berlaku resmi pada pertengahan 1982, bersamaan dengan pendirian Yayasan Setia Hati Terate.

Dampak perubahan ini langsung terasa: pendaftaran anggota baru meningkat hingga 30% dalam dua tahun pertama, penyaluran dana untuk program beasiswa kader dan renovasi Padepokan Agung menjadi lebih lancar, serta persepsi masyarakat terhadap PSHT menjadi lebih modern dan profesional.

Mahar rupiah pun menjadi simbol perpaduan tradisi dan adaptasi zaman menegaskan komitmen PSHT untuk menjaga warisan budaya sambil menjawab kebutuhan praktik organisasi kontemporer.(Tim Humas SH Terate Pusat Madiun) 

Dinukil Dari Berbagai Sumber 

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0